Minggu, 01 Juni 2008

ENGKAU ADIL DAN HUKUM-HUKUMMU BENAR Mz. 119:137

Pada suatu hari Santo Petrus Sang pemegang Kunci Surga ditugasi untuk mengambil keputusan. Di hadapannya ada seorang Pastor dan Sopir yang pada saat itu datang menghadapnya. Setelah menimbang-nimbang maka Santo Petrus berkata kepada Santo Mikhael: Mikh, tolong bawa dua orang ini satu ke api pencucian dan satu lagi ke neraka!. Yang mana ke neraka dan yang mana ke api penyucian?, tanya Santo Mikhael. Jawab Santo Petrus:Itu lho, Sopir kaubawa ke surga dan Pastor kau bawa ke neraka!. Ada yang berkeberatan?, tanya Santo Petrus kepada dua orang itu. Sang Pastor langsung menjawab:Saya ingin berbicara kepada Anda. Terus terang selama ini saya hormat kepada Anda karena Anda diberikan tanggung jawab memegang kunci surga. Tetapi kiranya Anda belum tahu siapa saya, belum tahu ya!? Saya adalah seorang Pastor. Setiap hari saya merayakan Ekaristi, bahkan saya mengundang umat untuk mengikuti Misa tak pernah lelah; aku mengunjungi umat khususnya yang berkekurangan dan sakit, tetapi lebih sering yang kaya. Aku juga berdoa setiap hari: Laudes, Terts, Vespers dan Completorium; belum lagi Rosario, Taize; Kerahiman Ilahi; Litani dan Jalan Salib. Apa yang kurang?.. Sahut Petrus:Sudah cukup pernyataan dan kritik anda?î. Ingat ingaaaaat, sang Sopir juga setiap hari pulang pergi mengantar penumpang dari satu tempat ke tempat lain mulai dari pagi sampai larut malam. Saking rajinnya ia sering ngebut dan setiap kali ngebut, para penumpang bilang:Ya Tuhan, kasinahilah kami, ya Tuhan kasihanilah kami orang yang berdosa ini. Jangan sampai kami celaka. Tuhan, tolonglah kami; sedangkan engkau setiap hari misa, tetapi manakala engkau berkotbah, gerejamu menjadi sunyi senyap karena semua orang tidur. Mana yang mengundang umat untuk menyebut nama Tuhan? Ayo, Mikhael, bawa mereka menuju tempat masing-masing dalam damai Tuhan. Maka berangkatlah mereka ke tempat yang telah ditetapkan.
Saudara-saudari mungkin anda juga akan mengadakan protes seperti pastor dalam humor di atas bila ada sesuatu yang anda anggap janggal dan tidak adil. Karena itu kita akan membahas dan merenungkan tentang apa itu adil dan benar sesuai dengan tema di atas: Engkau adil dan hukum-hukummu benar.î(Mz. 119:137).
Mazmur 119 ini memuat 176 ayat. Inilah mazmur terpanjang dalam seluruh Kitab Mazmur. Isinya tentang Pujian akan Taurat yang menuntun manusia menuju kebahagiaan.
Pemazmur dalam hal ini ,pertama-tama menyadari dengan sungguh-sungguh siapakah Allah sebenarnya. Allah baginya adalahîDengarlah hai orang Israel, Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa! Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu(Ul.6:4-5) Kedua, Kesadaran akan keesaan Allah menjadikan pemazmur mengkonsentrasikan hidupnya hanya kepada Allah. Ia menyadari banyak sekali rintangan dan godaan yang menyerang sebagaimana yang Yesus alami:Kalau engkau Anak Allah jadikanlah batu ini menjadi rotiî (Lk 4:3) atau ìJadi jikalau Engkau menyembah aku, seluruh dunia akan menjadi milik-MU (Lk 4:7) dan ìJika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu dari sini ke bawahî (Lk 4:9). Gambaran tenang percobaan Yesus di padang gurun menggambarkan percobaan dan godaan kita pada umumnya yang kita kelompokkan dengan godaan akan kekayaan, kekuasaan dan kenikmatan duniawi semata yang harus kita atasi melalui semangat kemiskinan, ketaatan dan kemurnian. Dengan kata lain, pemazmur mewaspadai adanya godaan.
Ketiga, pemazmur ingin agar hidupnya tidak ternoda karena ia menyadari bahwa ia adalah putera yang terpilih sebagaimana diungkapkan dalam peristiwan permandian Yesus di Sungai Yordan:Engkaulah Anak-Ku yang kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenanî. Ketiga dalam rangka mengasihi Allah yang Esa maka seorang yang beriman ingin mengungkapkan imannya melalui pikiran, perkataan dan perbuatan sehingga ia merasakan apa yang tertulis dalam mazmur:î Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan, yang mencari Dia dengan segenap hati, yang juga tidak melakukan kejahatan, tetapi yang hidup menurut jalan-jalan yang ditunjukkanNya. Pemazmur tahu apa yang akan dan ingin dituju. Ia tahu visi dan misi yang harus dijalankannya dengan berbagai macam konsekuensi.

Sedangkan untuk merefleksikan dirinya sang pemazmur menyadari bahwa Konsekuensi mengikuti Tuhan ada dalam proses jatuh bangun, susah-senang, sehat-sakit, air mata dan haru, suka-duka dan sebagainya seperti bumbu kehidupan. Menurut Napolen Hill:Pohon terkuat di hutan, bukanlah yang terlindungi dari badai dan tersembunyi dari matahari. Pohon terkuat adalah yang berdiri di tempat terbuka yang mengharuskan ia berjuang hidup melawan angin dan hujan serta terik matahari.
Konsekuensi mengikuti Tuhan adalah bagaimana manusia perlu menggunakan akal sehatnya agar secara logis ia dapat memikirkan, menimbang-nimbang dan mengambil keputusan dengan bijaksana. Konsekuensi mengikuti Tuhan adalah belajar untuk menghadapi rasa malu. (Mz 119:6). Sang pemazmur juga mengetahui kekurangan pribadinya. Ia tahu bahwa ia seperti bejana yang rapuh, penuh kekurangan, sering mengalami keputusasaan; bimbang dan ragu, cemas dan gelisah. Karena itu ia memohon agar ia tidak menyimpang dari jalan Tuhan (Mz 119:9- 11). Dalam situasi demikian ia bahkan berniat untuk tetap setia kepada Tuhan dengan merenungkan perintah Tuhan (Mz 119:13-20); bila ia berada dalam penyimpangan sang pemazmur mohon agar Tuhan menegurnya (Mz 119:21-25). Karena itu keterus-terangan dan keterbukaan menjadi ciri khasnya.
Pemazmur dalam hal ini tekun mempelajari firman Tuhan, mencari jalan yang terbaik dalam hidupnya agar ia berada dalam kebenaran dan keadilan. Ia mempunyai suatu motto.
Orang yang memiliki keyakinan kokoh, menjaga keseluruhan hidup dengan hal-hal positif dan termotivasi untuk mencapai sasaran besar bagi kepentingan yang lebih besar lagi;
Orang dengan kejujuran dan integritas tinggi dapat menciptakan rasa hormat dan kepercayaan yang memungkinkan seluruh hidup dipikirkan secara selaras dan bertindak selaras juga;
Orang yang sanggup memulai sesuatu,. gigih dan menyelesaikan tugas menyuburkan komitmen untuk unggul, memberikan semangat, stamina dan upaya ekstra untuk berlatih keras dan bermain habis-habisan;
Orang dengan kedewasaan dan kematangan dapat menghadapi setiap tekanan dan selalu berhasil keluar dari krisis;
Orang yang memiliki keteguhan hati menolak untuk menyerah terhadap setiap kesulitan dan tantangan yang dihadapi sehingga mampu memberi inspirasi pada diri sendiri untuk terus berjuang;
Orang dengan kerendahan hati ingin menang dalam kasih
Hasilnya: ia hidup dalam damai sejahtera karena telah mengasihi Tuhan dan sesama sedemikian rupa bahkan juga mencintai musuh-musuh atau orang yang tidak disukainya. Pemazmur dalam hal ini belajar dalam kasih Tuhan melalui kebajikan-kebajikan. Inilah kriteria yang sang bijak laksanakan dan pertimbangkan dalam hidup.

Selamat merenungkan hidup yang indah dalam budaya adil dan benar.

Tidak ada komentar: