Minggu, 01 Juni 2008

Kamu telah dipanggil untuk merdeka! (Gal. 5:13)

Cerita tentang penciptaan manusia dalam Taman Eden atau Firdaus menggambarkan bagaimana kedudukan manusia : Adam dan Hawa merupakan tokoh paling bernilai dalam ciptaan karena ia adalah citra Allah. (Asal kata citra berasal dari kata gambar atau tselem yang berarti patung dan rupa atau demut yang berarti keserupaan). Dengan diciptakannya manusia sebagai citra Allah maka manusia diberikan hak dan kewajiban untuk mengelola bumi dan melestarikan harmonisasi (Kej. 1:28). Karena itu Adam (manusia) dan Hawa (hidup) dalam taman Eden dipandang sebagai lambang oikos (rumah), simbol eco-system dengan eco-balance. Manusia pertama digambarkan hidup dalam keadaan simbiosis harmonis dengan semua makhluk. Harmonisasi ini ternyata tidak berlangsung lama karena manusia kemudian menyalahgunakan kebebasan yang Tuhan berikan. Manusia tidak peduli pada apa yang Tuhan katakan: Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati (Kej. 2:16-17). Kelimpahan kasih Tuhan seharusnya mendorong manusia untuk hidup sesuai dengan petunjuk Tuhan dengan akibat ia akan hidup selama-lamanya dalam berkat-Nya yang melimpah. Namun kenyataan menyatakan bahwa manusia yang diberikan kebebasan itu ternyata berdosa. Dosa berarti mengadakan pemutusan hubungan kasih dengan Tuhan. Dosa berarti tidak perduli akan apa yang Tuhan inginkan dari manusia. Dosa berarti kesombongan manusia. Dosa mengakibatkan manusia menutup diri; tidak terbuka kepada Allah bahkan mempersalahkan Tuhan (Kej. 3:12). Saling menolong telah berubah menjadi saling mempersalahkan.
Tuhan mendekati manusia yang bersalah dan berdosa dengan ramah dan penuh kasih. Namun manusia dalam rasa takut menyembunyikan diri. Dalam hal ini manusia memendam rasa. Akibatnya tidak peduli kepada Tuhan dengan akibat ia semakin jauh dari Tuhan. Situasi ini tentu tidak menguntungkan karena semakin manusia menjauh dari Tuhan semakin beban dosa menghimpit manusia. Kalau Tuhan saja tidak dipedulikan apalagi sesama yang sama-sama makhluk ciptaan. Inilah yang terjadi dalam dunia sejak dosa menguasai manusia. Manusia menjadi serigala bagi manusia lainnya (Homo Homini Lupus). Manusia menindas satu sama lain sehingga manusia tidak lagi merdeka. Dosa mengakibatkan manusia berada dalam sumur dosa. Ia tidak dapat keluar dari situasi tersebut karena sudah seperti benang kusut. Dosa membuat seseorang menderita dalam pergulatan pahit di dalam penderitaan. Derita ini biasanya disimpan sebagai rahasia sampai akhir. Kerapkali disembunyikan, kalau tidak ditekan, bagaimanapun sakitnya. Tetapi di belakang kedok, badai tetap mengamuk dengan membawa pengaruh pedih, merusak banyak. Semakin hebat ditekan, semakin hebat meracuni dan menghancurkan segala lainnya, dan terutama meniadakan semua rasa sukacita tanpa praduga. Dalam situasi demikian manusia merasa tidak kerasan di dalam dirinya sendiri seolah di dalam dagingnya ada duri. Manusia merasa sebagai seorang munafik, pendusta. Jiwanya terpotong menjadi dua dalam kegelisahan. Itulah situasi dosa. Karena itu kita harus punya kesadaran bahwa situasi tersebut tidak menguntungkan sama sekali. Karena itu harus mencari solusi.
Adalah Tuhan yang mahapengasih yang tetap memberikan peluang dan kesempatan kepada manusia melalui pertobatan. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikianî (Lk 13:3.5). Pertobatan merupakan suatu jalan keluar. Tobat berarti keluar dari belenggu dosa. Tobat berarti tidak lagi menyetujui hal-hal yang memberikan kenikmatan tetapi tidak sesuai dengan kehendak Tuhan. Tobat berarti meninggalkan cara hidup lama sebagai penjudi, pencuri, pemabuk, berbuat cabul, berbohong, bersaksi dusta dan sebagainya (Gal. 5:19-21). Bertobat berarti mencari jalan keluar untuk hidup dalam kasih Tuhan dengan mengakui diri sebagai pendosa. Bertobat merupakan suatu sarana untuk merdeka di dalam Kristus. Karena itu seorang yang bertobat adalah seorang yang mempunyai rencana indah seperti yang dialami oleh kaum anawim atau orang-orang miskin Israel dengan jalan bangkit kembali karena hanya berharap kepada Allah. Dalam hal ini si pendosa atau kita merasa sebagai orang miskin, lemah dan tak berdaya yang memerlukan pertolongan dan campur tangan Allah. Sehingga semangat rohani dalam bentuk pasrah kepada-Nya ini mengandung juga suatu dinamika transformatif yaitu dinamika yang mengubah diri manusia dari situasi ketidakberdayaan orang-orang terbelenggu menjadi orang-orang yang sungguh terlepas dari beban belenggu dan hidup sebagai manusia merdeka khususnya dari belenggu dosa.
Merdeka adalah suatu situasi dan kondisi di mana seseorang dapat menggunakan dan mengembangkan hak asasinya yang paling dasariah secara bebas tanpa tekanan dan paksaan. Hal ini disebabkan ia sudah bebas dari belenggu khususnya dosa. Orang hanya dapat merdeka bila ia mempunyai prinsip bahwa hidupnya harus bersama Kristus di manapun ia berada. Ia percaya bahwa Kristus adalah segalanya; kekuatan hidupnya dan pemberi terang; cermin jalan, kebenaran dan hidup. Ia memerlukan Kristus sebagai penebus, pembebas atau goel. Sebagai goel, Yesus dilihat sebagai anak sulung, yang pertama lahir, yang bertugas membela dan membebaskan seluruh anggota keluarga dari belenggu. Ia adalah kerabat dekat yang datang untuk membantu saudara-saudari-Nya sehingga mereka sekali lagi dapat hidup dalam keselarasan. Ia datang untuk memugar kehidupan bersama seturut yang dikehendaki Allah.

CIRI CIRI MANUSIA MERDEKA:
DINAMIS-TERBUKA
Orang yang sepenuhnya menyadari kemerdekaannya dari belenggu niscaya telah melalui proses dinamis yang membuka dirinya sendiri dari rasa takut, tidak gampang menyerah kalah dan mempunyai motto:siapa takut! Karena ada Kristus disampingnya selalu.
REFORMIS-PEMBAHARU
Orang yang kenal Krsitus selalu merasa diperbaharui oleh Roh dari hari ke hari. Hidupnya selalu merasa gembira karena ia merasa sebagai orang merdeka dan dewasa; hidup selalu dilihat sebagai kesempatan untuk mendapatkan rahmat. Mottonya adalah kesempatan hidup rahmat hanya satu kali, jadi jangan dilewatkan begitu saja!
BERUBAH DAN BERBUAH
Orang yang mengenal Kristus, mencintai dan dicintai Kristus selalu ingin berubah menjadi lebih baik. Karena itu ia berusaha untuk menghasilkan buah-buah roh yaitu mengalami kasih,sukacita dan damai sejahtera Mottonya adalah nikmatilah kasih Allah setiap saat dalam situasi apapun!
VISIONER-OPTIMIS
Orang yang mengikuti Kristus akan dapat melihat ke depan bahwa tugas yang diamatinya merupakan suatu kesempatan untuk berbakti sehingga dalam situasi manapun ia tetap optimis. Mottonya: Kalau berjalan bersama Tuhan semuanya beres!

Selamat menikmati kemerdekaan sebagai manusia merdeka! Karena supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan. (Gal. 5:1)


Damai Kristus,
† Rm.Hubert Hady Setiawan Pr.

Tidak ada komentar: